Ambilan & Sibasaon (213)
Bacaan 2 November 2025 - Yakobus 5:12-18 - Tuhan Mendengar Seruan HambaNya
LATAR BELAKANG TEKS Surat Yakobus ditulis kepada orang-orang percaya yang tersebar dan sedang mengalami penindasan, tekanan ekonomi, dan ketidakadilan sosial. Mereka lelah, mereka disakiti, mereka tergoda untuk menyerah, bahkan tergoda untuk berkompromi dengan dosa hanya demi bertahan hidup. Di tengah penderitaan itu, Yakobus tidak hanya memberi etika hidup (jujur, jangan bersumpah sembarangan, saling mengaku dosa), tapi juga memberikan senjata rohani: doa yang didengar Allah.
Khotbah 2 November 2025 - Nehemia 1:1-11 - Tuhan Mendengar Seruan HambaNya
LATAR BELAKANG TEKS Kitab Nehemia terjadi pada masa pembuangan bangsa Yehuda, setelah Yerusalem dihancurkan oleh Babel (586 SM). Kini bangsa itu berada di bawah kekuasaan Persia. Nehemia bukan nabi, bukan imam, bukan raja. Dia "juru minuman raja" Artahsasta (Neh. 1:11) — posisi tinggi, dekat raja, orang istana. Secara manusia: nyaman, mapan, aman.
Bacaan 26 Oktober 2025, Mazmur 84:1–7 - Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik
Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik Nats: Mazmur 84:1–7 | Tema: Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik Latar Belakang Teks Mazmur 84 adalah nyanyian peziarahan dari Bani Korah, kemungkinan dinyanyikan ketika umat pergi ke Yerusalem untuk beribadah pada hari-hari raya. Mazmur ini mengekspresikan kerinduan mendalam akan hadirat Allah, kebahagiaan tinggal di rumah Tuhan, dan perjalanan iman yang mengubah lembah air mata menjadi mata air. Dalam konteks ini, Allah bukan hanya tujuan ziarah, tetapi sumber perlengkapan bagi umat-Nya untuk menjalani dan mengerjakan setiap perbuatan baik.
Khotbah 26 Oktober 2025, 2 Timotius 3:10–17 - Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik
Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik Nats: 2 Timotius 3:10–17 | Tema: Diperlengkapi untuk Setiap Perbuatan Baik Latar Belakang Teks Surat 2 Timotius adalah tulisan terakhir Rasul Paulus dari penjara di Roma menjelang akhir hidupnya. Ini merupakan pesan perpisahan rohani bagi muridnya, Timotius, gembala muda di Efesus yang menghadapi ajaran palsu dan tekanan pelayanan. Dalam pasal 3, Paulus menasihati agar tetap berpegang pada kebenaran Firman di tengah zaman yang jahat, sebab hanya Firman Allah yang sanggup memperlengkapi orang percaya untuk setiap perbuatan baik.
Sibasaon 19 Oktober 2025, Lukas 18:1–8 - Aku Telah Melihat Allah
PENDAHULUAN – “WAJAH ALLAH DI BALIK DOA YANG TAK MENYERAH” Ice Breaker: Pernahkah Saudara menelpon layanan pelanggan, menunggu lama, hampir menyerah—tiba-tiba panggilan diangkat dan masalah selesai? Hidup rohani pun sering terasa begitu. Apakah kita tetap mengetuk saat pintu seolah tak terbuka? Pertanyaan retoris untuk kita: Apakah doa kita masih menyala saat jawaban tampak tertunda?
Khotbah 19 Oktober 2025, Kejadian 32:22–32 Aku Telah Melihat Allah
PENDAHULUAN – “PERJUMPAAN YANG MENGUBAH HIDUP” Ice Breaker: Pernahkah Saudara mengalami momen di mana hidup Saudara tidak pernah sama lagi setelahnya? Seperti seseorang yang bertemu dengan cinta sejatinya, atau seorang anak yang akhirnya berdamai dengan ayahnya—itulah titik balik.
Sibasaon 12 Oktober : Daniel 3:13–18 Tema: “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”
Pembukaan Dalam dunia yang penuh kompromi, memberitakan Injil dengan segenap hati bukan hanya soal berkata, tetapi juga berani berdiri teguh atas iman. Tiga pemuda Ibrani — Sadrakh, Mesakh, dan Abednego — menjadi saksi hidup bagaimana keberanian dan kesetiaan mereka menjadi kesaksian Injil di tengah kerajaan yang menolak Tuhan.
Khotbah 12 Oktober 2025: Roma 1:8–15 Tema: “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”
Pembukaan Saudara yang dikasihi Tuhan, dunia hari ini haus akan kabar baik, tapi sering kali kita terlalu sibuk untuk menyampaikan kabar terbaik yang pernah ada — Injil Yesus Kristus. Paulus menulis kepada jemaat di Roma dengan hati yang terbakar oleh kasih, kerinduan, dan komitmen untuk memberitakan Injil dengan segenap hati.
Sibasaon 5 Oktober 2025 : 1 Timoteus 6:11–16 - Tuhan Allah Mahakudus dan Mahatahu
Pembukaan Dalam dunia yang penuh tipu daya dan pencarian kekayaan, orang mudah terseret oleh keserakahan dan kesombongan. Tapi Rasul Paulus menasihati Timoteus — seorang hamba Tuhan muda — untuk hidup berbeda. Mengapa? Karena ia melayani Allah yang Mahakudus dan Mahatahu — Allah yang tahu isi hati dan menuntut hidup dalam kekudusan.
Khotbah 5 Oktober 2025 : Habakuk 1:12–17 - Tuhan Allah Mahakudus dan Mahatahu
Pembukaan Pernahkah saudara bertanya, “Kalau Tuhan Mahatahu dan Mahakudus, mengapa Ia membiarkan kejahatan terjadi?” Dunia ini penuh paradoks: yang curang tampak berjaya, yang jujur justru menderita. Dalam momen seperti ini, iman kita diuji — bukan untuk melemahkan, tetapi untuk memperdalam pengenalan kita akan Allah.