Print this page
🖨️ Cetak / Print WhatsApp Facebook Twitter

Banjir Terparah di Padang Bulan: Jemaat GKPS Padang Bulan Tetap Kuat dalam Pengharapan

Pada Rabu malam, 26 November, hujan deras yang mengguyur Kota Medan mengakibatkan meluapnya air di berbagai titik. Wilayah pelayanan GKPS Padang Bulan menjadi salah satu daerah yang terdampak cukup parah. Air sungai dan saluran drainase yang tidak mampu lagi menampung debit air membuat banjir masuk ke pemukiman warga.

Banjir ini mencapai puncaknya pada Kamis, 27 November. Berdasarkan pendataan jemaat, terdapat 29 KK anggota GKPS Padang Bulan yang terdampak langsung. Rumah-rumah terendam air, barang-barang rumah tangga rusak, dan aktivitas harian terganggu. Banyak keluarga yang harus bertahan di lantai atas atau mencari tempat lebih aman sementara.

Bagi jemaat, ini dicatat sebagai banjir yang paling parah yang pernah terjadi di wilayah Padang Bulan dalam beberapa tahun terakhir.

Puji Tuhan, Air Mulai Surut

Di tengah situasi yang berat dan melelahkan, puji Tuhan, pada Sabtu pagi air mulai surut secara signifikan. Keluarga-keluarga jemaat yang sebelumnya terjebak banjir sudah dapat mulai memasuki rumah kembali dan memulai proses pembersihan rumah masing-masing.

Meskipun banyak kerugian material yang dialami, jemaat bersyukur karena tidak ada korban jiwa. Dalam suasana letih dan sedih, jemaat tetap berpegang pada pengharapan bahwa Tuhan tetap memelihara dan menyertai di tengah musibah.

Pelayanan Kasih dari Gereja

Sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan dalam tubuh Kristus, Pendeta Resort, Penginjil, PMJ, Pengurus Sektor, dan Majelis Jemaat GKPS Padang Bulan turun langsung ke lapangan mengunjungi keluarga-keluarga yang terdampak banjir.

Dalam kunjungan tersebut, selain memberikan penguatan rohani dan doa, gereja juga membagikan makan siang kepada jemaat yang terdampak. Kehadiran para pelayan Tuhan menjadi penghiburan dan tanda nyata kasih Kristus di tengah situasi yang sulit.

Pelayanan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa gereja tidak hanya hadir di mimbar dan gedung ibadah, tetapi juga di tengah penderitaan, lumpur, dan air mata jemaatnya.

Kebersamaan yang Menguatkan Iman

Musibah banjir ini membawa banyak pelajaran berharga bagi jemaat. Di antara rumah yang terendam dan barang-barang yang rusak, terlihat juga:

  • kebersamaan jemaat yang saling membantu membersihkan rumah,
  • kepedulian jemaat yang saling menguatkan dan menopang,
  • dukungan doa dan perhatian dari seluruh warga jemaat,
  • dan kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini dapat berubah dalam sekejap.

Di tengah kelemahan dan keterbatasan, jemaat kembali diingatkan bahwa Allah tetap menjadi sumber kekuatan dan pengharapan.

Iman di Tengah Banjir

Banjir yang melanda ini menjadi pengingat bahwa hidup di dunia tidak lepas dari kesusahan dan bencana. Namun, sebagai orang percaya, jemaat diajak untuk memandang kepada Tuhan yang tetap berdaulat atas alam dan sejarah.

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.”
(Mazmur 46:2, TB2)

Di tengah air yang naik dan keadaan yang tidak pasti, firman Tuhan menjadi pegangan bahwa:

  • kita tidak berjalan sendiri,
  • Allah hadir dalam setiap kesusahan,
  • dan gereja dipanggil untuk menjadi tangan dan kaki Kristus bagi sesamanya.

Doa dan Harapan ke Depan

GKPS Padang Bulan terus mendoakan 29 KK jemaat yang terdampak, juga masyarakat sekitar Padang Bulan dan Kota Medan pada umumnya, agar:

  • diberikan kekuatan dan kesehatan dalam proses pemulihan,
  • diperlengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
  • diberi semangat untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan,
  • dan dilindungi Tuhan dari bencana serupa di masa yang akan datang.

Kiranya melalui peristiwa ini, jemaat semakin diteguhkan untuk saling menopang, peka terhadap penderitaan sesama, dan setia berpengharapan kepada Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya.


 


Untuk: Website GKPS Padang Bulan.

Read 154 times

Last modified on Saturday, 29/11/2025

PMJ

Pimpinan Majelis Jemaat GKPS P Bulan.