Print this page
🖨️ Cetak / Print WhatsApp Facebook Twitter

Memahami Minggu Advent dan Sikap Jemaat Menyambutnya

 

Pendahuluan

Menjelang Natal, gereja-gereja di seluruh dunia memasuki sebuah masa yang disebut Minggu Advent. Masa ini bukan sekadar tradisi, melainkan waktu yang sangat penting bagi umat percaya untuk menyiapkan hati menyambut karya Allah. Advent adalah momen yang mengarahkan kita kepada dua kedatangan Kristus: peringatan kedatangan-Nya yang pertama di Betlehem, dan penantian kedatangan-Nya yang kedua sebagai Raja atas segala raja.

Apa Itu Minggu Advent?

Advent berasal dari kata Latin adventus yang berarti kedatangan. Dalam kalender gereja, Advent berlangsung selama empat minggu sebelum Hari Natal. Masa ini mengarahkan jemaat pada tiga makna utama:

1. Penantian akan pemenuhan janji Allah

Advent mengingatkan bahwa Kristus datang sebagai Mesias yang dijanjikan sejak awal sejarah keselamatan. Kedatangan-Nya adalah bukti kesetiaan Allah yang tidak pernah ingkar janji.

2. Persiapan rohani dan pertobatan

Advent adalah waktu untuk memeriksa diri, memperbarui hati, dan membenahi relasi dengan Tuhan maupun sesama. Ini bukan hanya suasana “menjelang Natal”, tetapi kesempatan untuk kembali merendahkan diri di hadapan Tuhan.

3. Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua

Advent bukan hanya melihat ke belakang, pada peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem, tetapi juga ke depan—menunggu penggenapan Kerajaan Allah secara penuh saat Kristus datang kembali dalam kemuliaan.

Dalam banyak tradisi gereja, empat lilin Advent melambangkan:

  • Pengharapan (Hope)
  • Damai Sejahtera (Peace)
  • Sukacita (Joy)
  • Kasih (Love)

Setiap lilin menjadi simbol terang Kristus yang menerangi dunia yang gelap.

Makna Rohani Advent bagi Jemaat

Advent membawa jemaat kepada suasana hati yang khusus dan mendalam, bukan sekadar suasana meriah menjelang Natal.

Menghidupkan kembali pengharapan

Di tengah pergumulan, masalah ekonomi, kesehatan, dan berbagai pencobaan, Advent mengingatkan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Pengharapan bukan sekadar optimisme, tetapi keyakinan bahwa Allah tetap bekerja menuntun hidup kita.

Fokus pada Kristus, bukan hanya perayaan lahiriah

Dekorasi, hadiah, dan perayaan Natal sangat indah, namun Advent menegaskan bahwa yang terpenting adalah Kristus sendiri. Tanpa Kristus, segala kesibukan menjelang Natal hanyalah rutinitas tanpa makna rohani yang sejati.

Memperbaiki relasi yang retak

Advent juga menjadi kesempatan untuk memaafkan dan meminta maaf, memperbaiki komunikasi di dalam keluarga, di lingkungan kerja, maupun di tengah jemaat. Kehadiran Kristus membawa damai, dan damai itu dimulai dari hati yang siap diperdamaikan.

Menghidupkan kembali kerajinan ibadah

Doa, pembacaan firman, dan keterlibatan dalam ibadah Minggu adalah wujud nyata kesiapan hati. Advent mengajak jemaat untuk kembali setia datang beribadah, merenungkan firman, dan melayani Tuhan.

Sikap Jemaat dalam Menyambut Advent

Agar Advent tidak sekadar menjadi perayaan rutin tiap tahun, ada beberapa sikap penting yang perlu diwujudkan oleh jemaat:

1. Penantian yang aktif

Menantikan Kristus bukan berarti menunggu tanpa melakukan apa-apa. Penantian yang benar diwujudkan melalui:

  • hidup dalam kesetiaan,
  • menjaga kejujuran dan integritas,
  • ketaatan pada firman Tuhan,
  • dan pelayanan kepada sesama.

Jemaat dipanggil untuk melakukan yang baik sambil menanti penggenapan janji Tuhan.

2. Pertobatan dan pembaruan hati

Seperti seruan Yohanes Pembaptis: “Persiapkanlah jalan bagi Tuhan!” (Lukas 3:4). Advent adalah kesempatan untuk:

  • meninggalkan gaya hidup lama yang tidak berkenan kepada Allah,
  • merendahkan diri dan mengakui dosa,
  • dan kembali kepada kehendak Tuhan dengan sungguh-sungguh.

3. Menjadi terang bagi sesama

Advent bukan hanya dinikmati untuk diri sendiri, tetapi dinyatakan dalam tindakan. Jemaat diajak untuk:

  • membantu yang lemah dan menderita,
  • memberi perhatian kepada yang berkekurangan,
  • menjadi pembawa damai di tengah konflik dan perpecahan,
  • dan menghadirkan kasih Allah dalam tindakan yang nyata.

Dengan demikian, terang Kristus bersinar melalui hidup jemaat.

4. Memperdalam ibadah dan doa

Di masa Advent, jemaat diajak untuk:

  • memperbanyak renungan dan doa pribadi,
  • bersyukur atas penyertaan Allah sepanjang tahun,
  • menciptakan suasana damai dan rohani di rumah,
  • dan mempersiapkan diri menyambut Natal dengan hati yang bersih.

5. Sukacita yang didasarkan pada Kristus

Sukacita Advent bukan terutama karena dekorasi, pesta, atau hadiah, melainkan karena:

  • Allah hadir di tengah hidup kita,
  • Kristus adalah Immanuel: Allah menyertai kita,
  • dan keselamatan telah dianugerahkan melalui salib dan kebangkitan Kristus.

Penutup

Minggu Advent adalah masa anugerah. Melalui Advent, jemaat diingatkan bahwa Allah setia menepati janji-Nya, dan Kristus akan datang kembali menjemput umat-Nya.

Kiranya seluruh jemaat GKPS Padang Bulan memaknai masa Advent dengan hati yang bersiap, hidup yang diperbarui, serta sikap yang memuliakan Tuhan.

“Sebab terang itu bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan itu tidak menguasainya.” (Yohanes 1:5)

Selamat memasuki Minggu Advent. Tuhan Yesus memberkati.

Disusun oleh : St. Jesri HT Purba

Untuk: Website GKPS Padang Bulan

Read 44 times

Last modified on Saturday, 29/11/2025

PMJ

Pimpinan Majelis Jemaat GKPS P Bulan.